Alhamdulillah..
Lisannya tak henti bertahmid, mensyukuri atas segala nikmat yg diperolehnya,  takkala dia sedang menafakkuri diri.. atas pencapaian yang telah diperolehnya hingga detik ini.
Terkadang dia tak tahan atas pandangan sekelilingnya atas dirinya saat ini. Hampir semua orang yang memandangnya, yang tahu akan identitas dirinya, tak henti dari decak kagum dan pandangan takjub. Cukup sering dia bingung dengan kondisi yang demikian, di satu sisi, ada rasa bahagia atas hal tersebut, tapi terkadang hatinya malah miris dengan hal tersebut. Bukan karena tak bersyukur tapi lebih kepada, ketakutan diri tak mampu mejaga hati untuk tetap tawadhu dan terhindar dari riya. Bahkan bagi dia 'pujian' dianggapnya sebagai musuh terbesarnya, karena itulah kelemahan dirinya.

Begitu banyak orang yang ingin berada di posisinya, tidak saudara, teman, adik-adik binaannya, tapi tahukah kau bahwa, dia sungguh tak ingin berada pada posisinya saat ini, bukan karena tak bersyukur, tapi lebih kepada ketakutan yang telah disebutkan  sebelumnya, dan karena sebenarnya dia hanya ingin menjadi seorang yang sederhana dengan mimpi yang sederhana.

Di suatu ketika, seorang sahabatnya, pernah berkata.. " betapa bahagiahnya jika menjadi dirimu ukh..", sahabat tersebut saat itu adalah seorang istri dengan status sebagai seorang ibu dari seorang putri, dan berhenti bekerja dari pekerjaannya sebelum nikah, karena permintaan suami. Dan saat ini telah berstatus ibu dari 1 orang putri dan 2 orang putra yang lucu. Ada perih yang terasa, mendengar perkataan sahabat tersebut, dalam hati dia berkata "seandainya kau tahu" impian terbesar dalam hidupnya adalah berada di posisi sahabatnya itu.
hmm.. tapi itulah takdir Allah, memberi sesuai yang dibutuhkan bukan apa yang diri inginkan.. dan dia selalu meyakini bahwa takdir Allah pasti yang terbaik..

Sampai saat ini, apa yang menjadi impiannya, masih sekedar impian.. tapi tak boleh ada pertanyaan mengapa? hampir semua orang memandang dirinya terlalu berlebihan.. mungkin itulah yang terlihat pada dirinya.. tapi tahukah kau? Seandainya kau tahu, ternyata kelebihan yang dianggap oleh hampir semua orang tersebut dianggapnya sebagai kekurangan. Mungkin juga menjadi salah satu faktor penghambat dirinya untuk menggapai impiannya.. hmm.. mungkin??? Tapi salahkah dirinya atas apa yang telah dicapainya kini? Bukankah takdir Allah tak pernah salah? Dan Allah tak pernah salah alamat dalam memberi..

Seandainya kau tahu.. impiannya hanyalah sebuah impian sederhana..

"..impiannya.."
*Semoga Allah mengabulkan.. aamin..*