Teringat kisah beberapa waktu yang silam, di sebuah kota di pulau Borneo, yang terkenal dengan keberadaan sungai Mahakam dan jembatan Mahakam.
Di suatu siang yang cukup terik seorang akhwat tampak bergegas menghidupkan sepeda motornya. Ia memang berniat keluar bersama seorang teman yang juga tinggal serumah denganya. Dia bermaksud menemani teman tersebut pergi ke sebuah pusat pertokoan di kota itu, atas permintaan dari teman tersebut. Tak lama kemudian tampaklah mereka telah berboncengan menggunakan sepeda motor yang melaju di jalan raya. Perjalanan menuju tempat yang dituju mereka akan melewati jembatan Mahakam, karena mereka berempat (mereka dan dua orang teman yang lain tinggal di satu rumah) tinggal di daerah yang disebut daerah seberang di kota itu.

Setelah melewati jembatan Mahakam..jalan di tepian sungai..akhirnya sampailah mereka di tempat yang di tuju, salah satu tempat perbelanjaan terbesar di kota itu. Setelah memrkirkan sepeda motor yang ditumpnaginya, mereka bergegas memasuki tempat tersebut. Satu persatu lantai pertokoan disusuri, hingga tibalah di lantai yang khusus menjual pakaian. Mereka sibuk melihat-lihat, khususnya teman akhwat tersebut memang bermaksud mencari sesuatu yang dibutuhkannya, tapi si akhwat tersebut tentu saja sedikit kebingungan karena tak ada satupun model pakaian yang dikenakannya ada di tempat itu.

Setelah melihat ke sana kemari, jadilah mereka menuju suatu box yang berisi potongan pakaian yang didiskon. Box itu berisi celana, rok, dan baju yang harganya sudah mendapat potongan dari harga normalnya. Tak mau bengong saja melihat temannya sibuk mencari-cari, akhirnya si akhwat tersebut juga ikut mencari-cari, walaupun dia sendiri tak tahu apa yang dicarinya, tak lama kemudian matanya tertumpu pada sebuah benda yang cukup menarik perhatiannya, karena modelnya yang bagus, tangannya pun meraihnya, mengangkat benda tersebut untuk memperhatikan lebih seksama. Setelah puas melihat dengan seksama, terbersit dalam pikirannya bahwa ia akan tampak cantik jika mengenakannya, di dalam rumah tentu saja, karena benda tersebut tak masuk dalam kriteria pakaian muslimah yang syar'i. Setelah lama membayangkan hal tersebut, ia kemudian tertarik untuk mengetahui ukurannya apakah sesuai dengan dirinya, sambil memasangkan pada dirinya ia sibuk mengamati dan berpikir..cocok gak ya? Sambil terus mencocokkan pada dirinya, ia pun bertanya kepada kepada temannya, merekapun sibuk mengomentari tentang benda tersebut, tanpa menyadari bahwa di sekitar mereka ada sepasang mata yang juga sedang ikut memperhatikan tanpa mereka ketahui. Dan tak lama kemudian pemilik sepasang mata tersebut mengeluarkan suara yang membuat mereka berdua kaget & malu seketika. Pemilik sepasang mata tersebut adalah seorang pria, dan dengan spontan berkata "tak pantas", betapa kagetnya si akhwat dan temannya, tapi si akhwat tidak hanya kaget tapi juga tiba-tiba saja terserang rasa malu yang begitu besar. Tapi tiba-tiba saja teman si akhwat tersenyum bahkan tertawa melihat hal tersebut.

Tahukah apakah benda yang sedang mereka komentari itu? Sebuah rok mini..
Hmm..akhwat & rok mini? memang sebuah pemandangan yang kontras..pantas kalo ada yang berkomentar bahwa sungguh tak pantas..

Mendengar komentar tersebut, si akhwat langsung menaruh rok mini tersebut ke dalam boxnya, dan dengan segera meninggalkan tempat tersebut agar tidak menanggung rasa malu lebih lama lagi...

Kejadian yang membuat tengsin..
Subhanallah..betapa sosok seorang akhwat dipandang begitu terhormat..sehingga dianggap tak layak untuk mengenakan rok mini sekalipun..
Jadi marilah ukhtifillah..kita menjaga kehormatan yang kita miliki..dengan terus beristiqomah dengan segala amalan diri khususnya dengan HIJAB kita..

Akhwat dan rok mini? Cocok ga sih?  ^^